Rabu, 03 November 2010

MEMPERKUAT BUDAYA BARU

Mengubah budaya pada dasarnya mengubah kebiasaan-kebiasaan (yaitu bagaimana pekerjaan diselesaikan) dalam suatu institusi, dan kalau berhasil, menghasilkan komitmen-komitmen baru, empowrment sumber daya manusia, dan ikatan yang lebih kuat antara institusi dengan pelanggannya (Porter and Parker, 1992).
Setelah nilai-nilai baru terbentuk dan budaya korporat disepakati menjadi bagian dari strategi korporat, institusi perlu terus memperkuatnya agar menjadi tradisi baru yang benar-benar mampu memberikan jawaban terhadap perubahan.
BUDAYA DISIPLIN
Perusahaan bagus dapat dibedakan kedalam dua kategori, yaitu:
1. Good company
2. Great company
Sebuah perusahaan bagus (good) mampu menjadi hebat (great) bukan sekedar menerapkan kedisiplinan melainkan budaya disiplin.
Kebanyakan pemimpin perusahaan biasanya sudah merasa puas setelah memperoleh penghargaan sebagai good company. Pada perusahaan ini biasanya ditemui tingkat keuntungan yang positif, cara kerja yang efisien, citra perusahaan yang sangat bagus, dan eksekutif yang cakap-cakap. Banyaknya penghargaan dapat membangun kinerja yang lebih baik namun bisa juga sebaliknya. Untuk menjaga hal-hal negatif tidak terjadi pada perusahaan yang baru saja berhasil membentuk budaya baru. Ada tiga pilar yang membentuk budaya disiplin, yaitu:
1. Discipline People :Manusia yang diseleksi ditempatkan dengan baik
Pembentukan budaya dimulai dari manusia, bukan organisasi. Jadi, berbeda dengan organisasi birokratikyang menempatkan “manusia untuk organisasi” maka disinilah organisasi di desain untuk manusia. Langkah-langkahnya antara lain:
a. Rekrut yang terbaik
b. Berikan pengertian terbaik
c. Jalankan Ritual yang benar
d. Letakkan pada kursi yang tepat
e. Keluarkan yang dibawah standar
f. Kepemimpinan level 5
2. Disciplin Action : Strategi yang diimplementasikan dengan benar
3. Discipline Thought : Mengikat kerja bukan hanya dengan disiplin, melainkan budaya disiplin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar